Sobat DGW Fertilizer!
Sebagai salah satu makanan pokok masyarakat Indonesia, Padi merupakan tanaman yang banyak dibudidayakan petani.
Budidaya tanaman padi mencakup aspek pembibitan, pemeliharaan, pemupukan dan pemanenan. Namun ada satu aspek budidaya yang kadang kurang mendapatkan perhatian khusus bagi petani, yaitu pengendalian hama dan penyakit.
Tanaman padi yang sehat dengan hasil panen yang melimpah tentu saja menjadi dambaan bagi petani. Namun, keberadaan hama dan penyakit akan menurunkan kualitas dan kuantitas panen padi. Oleh karena itu, aspek pengendalian hama dan penyakit wajib Sobat perhatikan!
Beberapa jenis hama dan penyakit sering menyerang tanaman padi, diantaranya Wereng Batang Coklat, Walang Sangit dan Penggerek Batang Padi.
Ketiga jenis hama dan penyakit membuat pertumbuhan padi terganggu, tanaman tidak tumbuh serempak hingga menyebabkan gagal panen!
Maka dari itu, Sobat DGW Fertilizer harus mengetahui dan mengenal dengan lebih baik hama dan penyakit padi tersebut, sehingga dapat melakukan pengendalian yang tepat.
- Wereng Batang Coklat
Hama Wereng Batang Coklat (WBC) atau Nilaparvata lugens dikenal sebagai hama utama pada tanaman padi. Hama ini memiliki kemampuan berkembang biak yang sangat tinggi. Apabila populasi tinggi, hama ini dapat menyebabkan gagal panen (fuso).
Gejala Serangan :
Hama Wereng Batang Coklat merusak tanaman dengan cara menghisap cairan batang padi sehingga tanaman seperti terbakar (hopperburn).
Gejala awal hopperburn muncul pada ujung daun yang menguning kemudian meluas ke seluruh bagian tanaman. Apabila populasi WBC tinggi, berpotensi menyebabkan fuso (gagal panen) pada tanaman padi.
Hama ini merupakan vektor penyakit virus kerdil hampa, virus kerdil rumput tipe 1 (VKRT-1) dan virus kerdil rumput tipe 2 (VKRT-2).
Pengendalian :
1. Pengendalian hayati dengan memanfaatkan musuh alami WBC seperti laba-laba, kumbang koksi, Trichogrammatidae
2. Pengenalian secara kultur teknis dengan mengatur pola tanaman, sanitasi lahan, pemupukan berimbang dan penanaman serempak.
3. Menggunakan Perangkap lampu.
2. Walang Sangit
Walang sangit atau dikenal sebagai Leptocorisa oratorius merupakan hama yang umum menyerang tanaman padi pada saat fase generative yaitu saat pengisian bulir. Serangga walang sangit menghisap butiran gabah dalam fase pematangan.
Gejala Serangan :
Hama walang sangit menghisap bulir padi sehingga membuat eras berubah warna, mengapur dan gabah menjadi hampa.
Pengendalian :
1. Pengendalian Hayati dengan memanfaatkan agens hayati Beuvaria bassiana dan Metharizium sp.
2. Pengendalian Kultur Teknis dengan menanam padi serempak dan pemupukan yang merata dan berimbang.
3. Pengendalian dengan menggunakan perangkap. Hama Walang sangit tertarik pada bau busuk atau bangkai, pengendalian dengan perangkap bisa menggunakan bangkai kepiting, keong mas, ikan, atau kotoran ayam. Caranya dengan meletakkan bangkai tersebut pada tonggak kayu di tepi sawah. Walang sangit akan tertarik untuk menghisap bangkai tersebut lalu walang sangit dapat dimusnahkan.
3. Penggerek Batang Padi
Penggerek Batang Padi (Scirpophaga innotata) atau white rice borer adalah hama utama pada padi. Hama ini menyebabkan kerugian parah terhadap hasil produksi padi karena menyerang disemua fase pertumbuhan tanaman.
Gejala Serangan :
Gejala yang ditimbulkan hama penggerek batang padi dibedakan menjadi dua, yaitu sundep (deadhearts) dan beluk (whiteheads).
Sundep adalah sebutan untuk gejala penggerek padi yang menyerang pada fase pertumbuhan vegetatif. Ciri khas gejala sundep titik tumbuh tanaman muda mati. Larva ngengat merusak batang dan pucuk padi sehingga pucuk padi menjadi kering kekuningan dan mudah dicabut.
Sedangkan beluk adalah gejala serangan pada fase pertumbuhan generatif atau pembentukan malai padi. Gejala khas beluk yaitu malai mati dengan bulir hampa yang kelihatan berwarna putih. Akibat serangan hama penggerek batang menyebabkan bulir padi hamba dan pengisiannya tidak sempurna karena adanya kerusakan pada pembuluh batang padi.
Pengendalian :
1. Pengendalian Hayati dengan memanfaatkan musuh alami Hama Penggerek Batang Padi. Beberapa musuh alami hama penggerek batang padi seperti capung, burung, laba-laba, jangkrik, dll.
2. Pengendalian Secara Mekanik dengan mengumpulkan telur penggerek batang padi di persemaian dan dipertanaman, serta penangkapan hama penggerek padi dengan menggunakan lampu perangkap
3. Pengendalian secara kimiawi dengan mengaplikasikan pestisida saat tanaman padi berumur 2-3 minggu.
Demikian uraian mengenai Hama Penting Tanaman Padi beserta cara untuk mengendalikan hama tersebut. Usaha untuk mengendalikan hama dan penyakit perlu Sobat lakukan dengan sebaik mungkin untuk menekan kerugian hasil panen. Selain itu, usaha pemupukan berimbang juga Sobat Perlu perhatikan agar tanaman Sobat tumbuh sehat dan tahan terhadap serangan hama penyakit.
Baca Juga : Pemupukan Padi yang Tepat