hama-kutu-pada-semangka

Mengenal Jenis Hama Kutu Pada Tanaman Semangka

Hama kutu pada tanaman semangka – Semangka merupakan salah satu jenis buah yang banyak tumbuh di daerah tropis. Cita rasa yang manis dan kandungan air yang banyak pada buah semangka menjadikan tanaman ini populer karena menyehatkan dan menyegarkan terutama dikonsumsi pada siang hari atau saat musim kemarau. Tanaman semangka termasuk jenis tanaman yang batangnya tumbuh merambat dan menjalar hingga dapat mencapai belasan meter. Di dalam buah semangka terkandung karbohidrat, serat, folat, asam pantotenat, vitamin A, C, E, kalium, kalsium, tembaga, beta-karoten, lycophene dan berbagai kandungan lainnya.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik,  produksi tanaman semangka tahun 2018 mencapai 0,48 juta ton. Petani banyak membudidayakan tanaman semangka karena buah ini banyak memiliki manfaat dan tingginya permintaan pasar sehingga prospek budidaya tanaman semangka menjadi bisnis yang menguntungkan. Tanaman semangka dapat tumbuh di daerah dengan curah hujan  ideal 40-50 mm/bulan dan memerlukan sinar matahari penuh. Tanaman semangka memerlukan media tanam yang gembur gembur, dan kaya bahan organik.  Teknik dan cara menanam semangka yang baik merupakan kunci utama keberhasilan budidaya, mulai dari proses pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, perawatan hingga proses pemanenan.

Dalam melakukan kegiatan budidaya tanaman semangka, petani sering mendapatkan beberapa kendala yang dapat menurunkan kualitas dan produksi tanaman semangka. Kendala tersebut dapat berasal dari serangan hama dan penyakit. Hama kutu daun dan kutu putih merupakan salah satu hama yang sering menyerang tanaman semangka.

Hama Kutu Daun

HAMA-KUTU-DAUN-SEMANGKA

hAMA KUTU DAUN

 Sumber : PNW HANBOOK

Umumnya, terdapat dua jenis kutu daun (Myzus percicae) yaitu kutu daun bersayap (alatae) berwarna hitam dan tidak bersayap (apterae) berwarna kuning, merah, hijau atau hijau kekuningan. Kutu yang memiliki antena ini menyerang tanaman semangka dengan cara mengisap cairan di daun, sehingga menyebabkan daun semangka keriput, bercak hitam, daun berwarna kekuningan, melilit hingga mati. Serangan hama kutu daun pada tanaman semangka menjadikan tanaman menjadi kerdil. Tanda adanya hama kutu daun pada tanaman semangka adalah adanya semut. Semut menyerang semangka karena kutu daun mengeluarkan cairan embun madu yang mengandung zat gula. Adanya cairan embun madu tersebut menjadi media pertumbuhan jamur embun jelaga. Jamur ini berwarna hitam dan penempel pada batang dan daun semangka sehingga dapat menghambat proses fotosintesis.

Petani semangka dapat mengendalikan hama kutu daun dengan cara :

  • Menanam tanaman caisim, sawi atau pakchoy di sekitar tanaman semangka sebagai tanaman perangkap kutu daun.
  • Melakukan sistem tumpang sari tanaman semangka dengan tanaman bawang dapat mencegah serangan hama kutu daun.
  • Memasang Yellow Sticky Trap atau perangkap kuning yang lengket.
  • Pengendalian kimia dengan cara menyemprotkan insektisida berbahan aktif abamektin, imiakloprid, asetamiprid, klorfenapir, sipermetrin, lamdasihalotrin dengan dosis/ konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan. Pengendalian secara kimia dapat dilakukan apabila populasi kutu daun persik telah mencapai ≥ 7 ekor/10 daun.

Hama Kutu Putih

hama-kutu-putih-semangka

HAMA KUTU PUTIH

 Sumber :  Epic Gardening

Kutu putih memiliki bentuk yang unik, permukaan tubuhnya dilindungi lapisan lilin berwarna putih. Kutu putih (Pseudococcus sp) berbentuk bulat, berwarna putih kehijauan. Gejala serangan hama kutu putih hampir sama dengan kutu daun. Hama ini menyerang tanaman semangka dengan cara mengisap cairan daun. Daun yang terserang menjadi keriting. Kutu putih juga dapat menjadi perantara pertumbuhan embun jelaga pada tanaman semangka. Penyebaran dan populasi kutu putih meningkat pada musim kemarau.

Petani dapat mengendalikan hama kutu putih dengan cara :

  • Pengendalian kimiawi dengan penyemprotan insektisida berbahan aktif imidakloprid, asetamiprid, lamda sihalotrin, dan klorpirifos. Penyemprotan dilakukan dengan interval 4 hari sekali, dengan menyelingan bahan aktif setiap kali semprot.
  • Pengendalian menggunakan pestisida nabati ekstrak serai.
  • Menyemprot kutu putih dengan cairan pencuci piring sehingga lapisan lilin pada permukaan tubuh kutu putih hilang dan kutu mati. 

sumber : 

http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/77152/Bertanam-Semangka/

BAGIKAN ARTIKEL :

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *