Hama-Penyakit-penting-sawi

HAMA DAN PENYAKIT PENTING TANAMAN SAWI

Hama Penyakit Penting Sawi – Sawi atau caisin termasuk jenis sayuran famili Brassicaceae yang banyak di budidayakan petani. Tanaman ini dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah atau tinggi dengan kondisi tanah yang gembur, mengandung banyak humus, dan drainase baik. Jenis sawi yang banyak dibudidayakan petani yaitu sawi putih dan sawi hijau. Dalam proses budidaya sawi, terkadang petani sering menemukan adanya serangan hama dan penyakit yang merupakan faktor utama atau hambatan dalam proses budidaya. Oleh karena itu penting untuk mengetahui jenis hama penyakit meliputi ciri-ciri dan gejala kerusakan sehingga petani dapat melakukan tindakan pengendalian yang tepat.

Berikut beberapa hama dan penyakit penting tanaman sawi dan pengendaliannya :

Hama Perusak Daun (Plutella xylostella)

Plutella-Xylostella

Hama Perusak Daun

 Sumber : PESTNET.ORG

Plutella xylostella atau hama perusak daun termasuk jenis hama nokturnal yang aktif di malam hari, sedangkan di siang hari hama ini bersembunyi di bawah permukaan daun atau sisa tanaman. Ciri-ciri hama ini yaitu berwarna hijau dengan panjang sekitar 8 mm. Ulat Plutella merusak tanaman sawi dengan cara memakan daun sehingga daun berlubang dan menyisakan urat daun, terdapat bercak-bercak putih seperti jendela menerawang pada daun. Hama ini biasanya banyak berkembang dan menyerang tanaman sawi pada musim kemarau dan menyerang tanama muda.

Petani sawi dapat mengendalikan hama perusak daun dengan cara :

  • Sanitasi lahan dengan cara mengumpulkan ulat daun dan membakarnya.
  • Tumpang sari tanaman sawi dengan tanaman tomat dan bawang daun untuk memutus rantai perkembangan ulat perusak daun.

Hama Penggorok Daun (Liriomyza sp )

Hama Penggorok Daun

sumber : Landcare Research

Hama penggorok daun sering disebut hama leaf miner. Hama ini termasuk jenis lalat bibit yang hidup dan makan di dalam daun sawi. Lalat betina menyimpan telur pada permukaan daun sawi. Telur tersebut awalnya berbentuk bintik-bintik putih. Beberapa hari kemudian telur menetas dan menjadi larva. Larva atau ulat yang terdapat di dalam daun memakan dan menyayat permukaan daun. Kegiatan ini disebut feeding points. Larva atau ulat lalat bibit memakan daun sehingga terbentuk seperti lubang gerekan atau terowongan di dalam jaringan daun. Daun sawi yang terserang hama ini akan menguning, layu dan mati.

Petani sawi dapat mengendalikan hama penggorok daun dengan cara :

  • Melakukan sanitasi lahan dan memangkas daun yang yang terserang
  • Melakukan rotasi tanaman dengan tanaman bukan inang hama penggorok daun
  • Menggunakan insektisida nabati seperti minyak mimba
  • Menggunakan feromon seperti Petrogenol.

Ulat Tanah (Agrotis sp)

Agrotis-ipsilon

Hama Ulat Tanah

sumber :  ResearchGate

Umumnya hama ulat tanah menyerang tanaman pada saat malam hari dan bersembunyi di tanah pada siang hari. Ciri-ciri hama ulat tanah yaitu berwarna coklat kehitaman. Gejala serangan hama ulat tanah pada sawi yaitu tanaman layu menguning dan mati. Hama ulat tanah menyerang dengan cara memotong batang tanaman sawi.

Petani sawi dapat mengendalikan hama penggorok daun dengan cara

  • Sanitasi dan membersihkan lahan dari gulma dan sisa tanaman
  • menggunakan insektisida biologi Bacilius thuringiensis atau Beauvaria bassiana.

Ulat Grayak ( Spodoptera litura )

Spodoptera-litura

hama ulat grayak

sumber : BioLib cz ini

Ulat grayak menyerang tanaman sawi dengan cara memakan daun sehingga daun berlubang dan menyisakan daunnya saja. Umumnya hama ini banyak berkembang dan menyerang tanaman pada saat musim kemarau. Petani dapat mengendalikan hama ulat grayak dengan cara

Petani sawi dapat mengendalikan hama ulat grayak dengan cara : 

  • Melakukan sanitasi lahan dengan cara mengumpulkan ulat dan membakarnya.
  • Melakukan pergiliran tanaman sawi dengan tanaman bukan inang hama
  • Menanam tanaman perangkap seperti kedelai.

Penyakit Akar Gada (Plasmodiphopra brassicae )

Akar-Gada

Gejala Penyakit Akar Gada

 Sumber : PESTNET.ORG

Umumnya petani mengenal penyakit akar gada dengan nama akar bengkak. Akar gada disebabkan oleh Plasmodiophora brassicae. Penyakit akar gada dapat menginfeksi tanaman famili Brasicaceae seperti kubis, brokoli, pakchoy dan sawi. Tanaman yang terinfeksi penyakit akar gada menunjukkan gejala daun berwarna hijau pucat sampai kekuningan, daun layu pada siang hari dan kembali segar pada malam hari. Plasmodiophora menyerang akar tanaman sawi sehingga menyebabkan pertumbuhan berlebihan dan akar sawi menjadi bengkak seperti umbi sehingga tanaman tidak mampu menyerap unsur-unsur hara dari dalam tanah.  Penyakit akar gada dapat menyebar melalui tanah, air, bibit dan alat pertanian.

Petani dapat melakukan pengendalian penyakit akar gada dengan cara melakukan pengapuran untuk menaikkan pH tanah agar tidak asam, sanitasi lahan, rotasi tanaman dengan tanaman bukan inang untuk memutus siklus hidup Plasmodiophora brassicae dalam tanah dan menggunakan fungisida sesuai dengan dosis anjuran.

 

1 thought on “HAMA DAN PENYAKIT PENTING TANAMAN SAWI”

  1. Everything is very open with a really clear description of the challenges.
    It was really informative. Your website is very helpful. Thanks for sharing!

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *