Musim hujan seperti saat ini menjadi tantangan bagi Sobat Petani karena curah hujan yang tinggi menciptakan kondisi ideal bagi perkembangan berbagai penyakit tanaman.
Salah satu penyakit yang banyak berkembang dimusim hujan adalah antraknosa. Sebagian besar petani menyebut penyakit ini sebagai patek. Antraknosa atau patek disebabkan oleh jamur Colletotrichum spp. dan dapat menyerang berbagai jenis tanaman, seperti cabai, tomat, mangga, dan sayuran lainnya.
Penyakit Antraknosa menyerang daun, buah muda hingga buah yang telah matang. Penyakit Antraknosa menyebabkan bercak pada daun dan buah selanjutkan buah akan mengerut dan mongering dengan warna kehitaman.
Jika tidak dikendalikan dengan baik, antraknosa dapat menyebabkan kerugian signifikan, termasuk kerusakan buah, produksi dan hasil panen menurun.
Untuk mencegah penyakit ini, diperlukan strategi yang tepat agar tanaman tetap sehat dan produktif. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan antraknosa yang efektif di musim hujan:
1. Pilih Benih dan Varietas Tahan Penyakit
Langkah awal yang sangat penting adalah menggunakan benih atau bibit dari varietas yang tahan terhadap antraknosa. Varietas unggul memiliki ketahanan genetik terhadap berbagai patogen, termasuk jamur penyebab antraknosa. Pastikan Sobat DGW Fertilizer menggunakan benih dari sumber terpercaya untuk memastikan kualitasnya.
2. Perbaiki Drainase Lahan
Kelembapan berlebih di lahan pertanian menjadi faktor utama penyebaran antraknosa. Oleh karena itu, penting untuk memastikan drainase lahan yang baik agar air hujan tidak menggenang.
3. Sanitasi Lahan Pertanian
Sisa tanaman yang terinfeksi sering menjadi sumber penyebaran spora jamur. Oleh karena itu, bersihkan sisa-sisa tanaman setelah panen dan jangan biarkan dedaunan atau buah yang terinfeksi berserakan di sekitar lahan. Lakukan pembakaran atau mengubur tanaman yang terinfeksi untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
4. Semprot Fungisida Secara Teratur
Penggunaan fungisida menjadi salah satu langkah penting untuk mencegah dan mengendalikan antraknosa. Pilih fungisida yang mengandung bahan aktif seperti benomyl, methyl tiofanat, carbendazim, thiabendazole, dll. Lakukan penyemprotan secara terjadwal, terutama setelah hujan deras, untuk melindungi tanaman dari infeksi.
5.Aplikasikan Agens Antagonis
Penggunaan agens antagonis seperti PGPR atau Tricoderma harzianum dapat meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit Antraknosa.
6. Hindari Kelebihan Pemupukan Nitrogen
Pemupukan nitrogen yang berlebihan dapat membuat tanaman lebih rentan terhadap serangan penyakit, termasuk antraknosa. Sebaiknya gunakan pupuk secara seimbang dengan memperhatikan kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium. Pupuk berbasis kalium dapat membantu meningkatkan daya tahan tanaman terhadap penyakit.
Kesimpulan
Mencegah antraknosa di musim hujan membutuhkan kombinasi langkah-langkah preventif, mulai dari pemilihan benih yang tahan penyakit, pengelolaan lahan yang baik, hingga penggunaan fungisida dan agens antagonis.
Dengan menerapkan praktik pertanian yang tepat, petani dapat menjaga tanaman tetap sehat dan hasil panen optimal meskipun menghadapi tantangan musim hujan.
Sumber :
Buletin Agrohorti 2014 – Ketahanan Penyakit Antraknosa terhadap Cabai Lokal dan Cabai Introduksi – IPB
Direktorat Perlidungan Hortikultura
Penulis : Dian Islamiah, Marketing Komunikasi DGW Fertilizer