Siapa bilang bercocok tanam butuh lahan luas? Dengan budidaya vertikultur, Sobat DGW Fertilizer bisa menciptakan kebun produktif di ruang sempit seperti balkon, dinding, atau atap rumah.
Metode inovatif ini tidak hanya membuat lingkungan lebih hijau, tapi juga membantu menghasilkan sayuran segar dan tanaman hias dengan cara yang efisien dan ramah lingkungan.
Apa itu Sistem Budidaya Vertikultur ?
Verticultur berasal dari dua kata, yaitu “vertical” yang artinya vertikal atau tegak lurus dan “Culture” artinya budidaya. Sistem budidaya verticultur konsep utamanya adalah menanam dengan memanfaatkan ruang secara vertikal, seperti dinding atau rak bertingkat. Cara budidaya ini cocok bagi Sobat yang memiliki lahan terbatas dan menghemat ruang.
Jenis Tanaman Budidaya Vertikultur
Beragam jenis tanaman yang dapat dibudidayakan dengan sistem Verticulture, diantaranya :
Sayuran daun: bayam, selada, kangkung.
Tanaman hias: sirih gading, monstera, dan anggrek.
Rempah dan herbal: mint, basil, dan daun bawang.
Apa Saja Manfaat Budidaya Vertikultur
Efisiensi dalam penggunaan ruang dan lahan
Dengan menanam secara bertingkat, vertikultur memungkinkan lebih banyak tanaman tumbuh di area terbatas. Hal ini cocok untuk perkotaan dengan keterbatasan lahan.
Membantu ketersediaan Kebutuhan Pangan
Budidaya vertikultur menjadi potensi pemenuhan kebutuhan pangan dilahan yang terbatas. Hal ini dapat menciptakan kemandirian pangan secara mikro dan meningkatkan keterampilan masyarakat perkotaan.
Meningkatkan Kualitas Udara
Tanaman yang ditanam secara vertikal dapat membantu menyaring polusi udara, meningkatkan kualitas oksigen serta menciptakan lingkungan yang lebih sehat.
Mengurangi Pemakaian Air
Tanaman yang ditanam secara vertikultur akan lebih terkontrol secara optimal pasokan air yang dibutuhkan, karena air yang diberikan akan terserap seluruhnya oleh tanaman sampai mencapai kapasitas titik jenuh didalam wadah penanaman.
Kemudahan perawatan dan monitoring tanaman
Dengan susunan tanaman yang rapi dan mudah diakses, perawatan seperti pemupukan dan pemangkasan menjadi lebih praktis.
Jenis dan Bentuk Sistem Budidaya Vertikultur
Beragam model dan jenis sistem vertikultur yang dapat Sobat aplikasikan, diantaranya :
1. Vertiminaponik
Vertiminaponik adalah sistem budidaya kombinasi antara budidaya sayuran secara vertikal berbasis pot talang dengan aquaponic atau budidaya ikan. Media tanam yang digunakan adalah rockwool dan pupuk cair.
2. Walkaponik
Walkaponik merupakan sistem budidaya sayuran yang juga diintegrasikan dengan ternak ikan. Prinsip dari walkaponik dengan sama vertiminaponik, yang membedakan adalah sistem budidaya sayuran yang menggunakan pot-pot dan disusun sedemikian rupa membentuk taman vertical, sehingga disebut walkaponik yang berasal dari kata wall gardening dan aquaponik. Media tanam yang digunakan adalah rockwool dan pupuk cair.
3. Wall Gardening
Wall Gardening adalah sistem budidaya yang memanfaatkan tembok atau dinding yang kosong.
Beberapa model wall gardening yang dapat Sobat aplikasikan, diantaranya wall gardening model terpal, wall gardening model paralon dan wall gardening pot tanaman.
Budidaya vertikultur merupakan solusi efektif bagi Sobat DGW Fertilizer yang ingin berkebun di lahan terbatas. Selain ramah lingkungan dan mudah perawatannya, metode ini juga memberikan manfaat tambahan seperti meningkatkan kualitas udara dan estetika. Dengan pemilihan tanaman yang tepat dan perawatan yang konsisten, vertikultur dapat menjadi cara ideal untuk mendapatkan hasil panen maksimal di area minimal.
Sumber :
VERTIKULTUR SOLUSI BERTANAM DI LAHAN SEMPIT – Penyuluh Pertanian BSIP Lampung
BUDIDAYA SAYURAN SECARA VERTIKULTUR – Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian Kementerian Pertanian Republik Indonesia 2019
Penulis : Dian Islamiah, Marketing Komunikasi DGW Fertilizer