Pemupukan merupakan langkah penting dalam budidaya padi karena berperan langsung dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen. Tanpa pemupukan yang tepat, tanaman padi rentan mengalami pertumbuhan terhambat dan hasil produksi menjadi kurang optimal.
Artikel ini akan membahas tips dan trik pemupukan tanaman padi yang efektif agar hasil panen maksimal.
- Pemahaman Dasar: Unsur Hara yang Dibutuhkan Padi
Tanaman padi memerlukan tiga unsur hara utama, yaitu:
- Nitrogen (N): Mendorong pertumbuhan vegetatif (daun dan batang).
- Fosfor (P): Mendukung perkembangan akar dan pembungaan.
- Kalium (K): Meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama dan penyakit.
Selain itu, padi juga membutuhkan unsur mikro seperti magnesium (Mg), kalsium (Ca), dan sulfur (S) untuk menunjang proses fisiologis dan memperkuat jaringan tanaman.
- Pemupukan Berimbang: Kunci Utama Produksi Tinggi
Pemupukan berimbang adalah pemberian pupuk sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kondisi tanah. Ketidakseimbangan pemupukan dapat mengakibatkan kerugian, seperti pertumbuhan vegetatif berlebihan atau serangan penyakit.
Berikut panduan umum pemupukan padi per hektar:
- Urea: 200-250 kg untuk kebutuhan nitrogen.
- SP-36 atau TSP: 50-100 kg sebagai sumber fosfor.
- KCl atau MOP: 50-100 kg untuk memenuhi kebutuhan kalium.
Pupuk organik, seperti kompos atau pupuk kandang, juga penting untuk memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan kandungan bahan organik.
Download Brosur Pemupukan Tanaman Padi disini
- Waktu Pemupukan yang Tepat
Waktu aplikasi pupuk sangat menentukan hasil panen. Berikut tahapan pemberian pupuk untuk padi:
- Pemupukan dasar: Dilakukan saat persiapan lahan atau seminggu sebelum tanam untuk meningkatkan kesuburan awal.
- Pemupukan susulan pertama: Dilakukan 7-15 hari setelah tanam untuk mendukung pertumbuhan awal.
- Pemupukan susulan kedua: Diberikan saat tanaman berumur 35-40 hari untuk mendorong pembungaan dan produksi malai.
- Pemanfaatan Pupuk Hayati dan Organik
Pupuk hayati dan organik dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia sekaligus memperbaiki kualitas tanah. Pupuk hayati mengandung mikroorganisme bermanfaat yang membantu meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman.
Penggunaan pupuk organik juga meningkatkan daya serap air dan mengurangi risiko degradasi tanah akibat penggunaan pupuk kimia secara terus-menerus.
- Pengendalian Efisiensi Pemupukan
Beberapa trik untuk meningkatkan efisiensi pemupukan antara lain:
- Penerapan pupuk melalui teknik tabur atau kocor agar pupuk langsung terserap oleh akar.
- Split aplikasi (pemupukan bertahap) untuk mengurangi kehilangan nutrisi akibat pencucian oleh air hujan.
- Mengukur kondisi tanah dengan uji tanah atau pH meter guna mengetahui jenis pupuk dan dosis yang tepat.
- Pemupukan Berbasis Teknologi
Pemanfaatan teknologi, seperti sistem pertanian presisi dengan drone atau sensor tanah, dapat membantu petani memberikan pupuk sesuai kebutuhan tanaman. Hal ini mampu menekan biaya sekaligus meningkatkan efisiensi pemupukan.
Pemupukan yang tepat merupakan faktor penting untuk meningkatkan produksi padi. Dengan memahami kebutuhan tanaman, memilih waktu pemupukan yang optimal, dan memanfaatkan pupuk organik serta teknologi pertanian, hasil panen bisa meningkat secara signifikan. Penerapan pemupukan berimbang tidak hanya menyehatkan tanaman, tetapi juga menjaga kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Pemupukan yang terencana akan membantu petani mencapai hasil optimal dan mendukung keberlanjutan pertanian.
Penulis : Dian Islamiah, Marketing Komunikasi DGW Fertilizer