Bawang merah salah satu tanaman yang digunakan sebagai bumbu pelengkap di setiap masakan. Beragam manfaat dan khasiat dari bawang merah menjadikan tanaman ini salah satu tanaman yang banyak dibudidayakan oleh petani.
Bawang merah termasuk jenis tanaman yang mudah untuk dibudidayakan. Akan tetapi, tanaman ini rentan akan teserang hama dan penyakit. Penyakit pada bawang merah dapat berkembang dengan cepat terutama saat musim hujan seperti saat ini. Udara yang lembab kian membuat perkembanganan dan penyebaran penyakit semakin cepat.
Sebagai contoh penyakit Layu Fusarium. Penyakit ini dapat ditularkan melalui udara maupun air. Penyakit Layu Fusarium dinilai merugikan petani karena menyebabkan tanaman layu dan sulit untuk berkembang.
Selain penyakit Layu Fusarium, beragam hama dan penyakit penting dapat menyerang tanaman bawang merah. Oleh karena itu petani perlu mengetahui jenis hama dan penyakit penting pada tanaman bawang merah untuk meminimalisir dan mencegah kerugian saat panen.
Berikut hama dan penyakit utama yang menyerang tanaman bawang merah :
Ilustrasi Hama dan Penyakit Tanaman Bawang Merah
1. Penyakit Antraknosa
Penyakit antraknosa atau busuk daun antraknosa dikenal petani dengan nama lokal otomatis. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan/jamur Colletotrichum sp. Penyakit Antaknosa ditandai dengan bercak putih melengkung ke dalam pada bagian daun bawang merah. Terdapat titik hitam pada bagian tengah bercak tersebut. Jika dilihat sekilas, penyakit antraknosa memiliki gejala yang hampir sama dengan bercak daun. Namun, penyakit antraknosa cepat menyebabkan tanaman mati.
Penyakit Antraknosa pada daun bawang
Pengendalian penyakit antraknosa dapat dilakukan dengan cara :
- Menjaga kebersihan area pertanaman
- Memangkas gulma
- Pengendalian kimiawi dengan menyemprotkan fungisida berbahan aktif propineb.
2. Penyakit Moler/Layu Fusarium
Gejala penyakit layu fusarium
Penyakit layu fusarium disebabkan oleh cendawan/jamur Fusarium oxysporum. Penyakit ini dapat menyebar melalui udara maupun air terutama saat musim hujan. Gejala khas penyakit layu fusarium yaitu tanaman menjadi layu. Daun bawang tampak menguning, terlelintir layu (mboler) serta umbi membusuk.
Penyakit layu fusarium dapat dikendalikan dengan beberapa cara, diantaranya :
- Melakukan Seed Treatment dan menanam benih bawang bebas penyakit
- Kultur teknis dengan melakukan pergiliran tanaman bukan inang
- Pengendalian biologis dengan menggunakan Gliocladium sp atau Thricoderma sp.
3. Penyakit Bercak Ungu/Trotol
GEJALA PENYAKIT TROTOL
Penyakit Mati Pucuk atau trotol disebabkan oleh cendawan atau jamur Alternaria porri. Gejala penyakit ini ditandai dengan bintik lingkaran berwarna ungu dan berbentuk cekungan yang terdapat di daun dan pucuk daun bawang merah. Penyakit Trotol berkembang dengan cepat terutama pada musim hujan saat kelembaban udara tinggi.
Pengendalian penyakit mati pucuk dilakukan dengan beragam cara, diantaranya :
- Memperbaiki drainase air terutama saat musim hujan
- Melakukan pemupukan yang berimbang
- Penyemprotan pestisida berbahan aktif mankozeb
4. Penyakit Busuk Leher Akar
gejala busuk leher akar tanaman bawang merah
Gejala khas penyakit busuk leher akar yang disebabkan oleh cendawan/jamur Botrytis allii yaitu leher akar melunak dan membusuk. Penyakit ini berkembang cepat pada saat hujan dengan kondisi kelembaban tinggi terutama pada lahan yang becek. Penyakit ini juga menyerang umbi bawang merah pada tahap pascapanen setelah disimpan di dalam gudang.
Pengendalian penyakit busuk leher akar dapat dikendalikan dengan menjaga sanitasi lahan dan mengatur drainase yang baik untuk menjaga kelembaban tanaman terutama saat musim hujan.
5. Penyakit Embun Tepung
gejala penyakit embun tepung
Penyakit embun tepung disebabkan oleh cendawan Peronospora destructor. Gejala penyakit embun tepung menyebabkan tanaman menjadi kerdil, bercak pada daun dan umbi. Serangan berat menyebabkan umbi menguning, membusuk dan mengering diliputi miselium berwarna hitam.
Pengandalian penyakit embun tepung dapat dilakukan dengan cara pergiliran tanaman, menggunakan bibit sehat.
6. Hama Ulat Bawang
hama ulat bawang
Gejala khas serangan Ulat bawang (Spodoptera exigua) pada daun bawang terdapat bercak putih transparan. Ulat menggerek permukaan bagian dalam daun sehingga membuat bercak daun transparan.
Pengendalian hama ulat bawang dapat dilakukan dengan beragam cara diantaranya :
- Mengumpulkan dan memusnahkan kelompok telur ulat.
- Menggunakan perangkap feromon dan light trap.
- Menggunakan agens pengendalian hayati yaitu virus SE-NPV.
7. Hama Ulat Grayak
Ulat GRAYAK
Ulat grayak (Spodoptera litura) merupakan salah satu hama utama tanaman bawang merah yang merusak dengan cara melubangi bagian daun hingga tersisa tulang daun saja. Serangan berat dapat menyebabkan tanaman bawang merah gundul karena habis dimakan ulat. Populasi hama ulat grayak banyak menyerang terutama saat musim kemarau.
Pengendalian ulat grayak dilakukan dengan memasang perangkap lampu (light trap) dan perangkap feromon di lahan pertanaman bawang merah.
8. Thrips
hama thrips
Thrips biasanya menyerang tanaman bawang merah pada bagian daun bagian bawah daun. Thrips menghisap cairan tanaman menyebabkan gejala khas bintik-bintik berwarna perak. Thrips menyebabkan daun mengeriting, keriput dan melengkung ke atas.
Pengendalian Thrips dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya :
- Menggunakan Mulsa Perak
- Menggunakan tanaman perangkap seperti kenikir
- Menjaga Kebersihan dan kelembaban area pertanaman bawang merah
- Pemanfaatan musuh alami
9. Orong-orong
orong-orong
Hama Orong-orong (Gryllotalpa sp.) menyerang disemua fase pertumbuhan tanaman bawang merah. Orong-orong memotong pangkal tanaman menyebabkan tangkai dan daun bawang rebah.
10. Lalat Penggorok Daun
gejala serangan hama penggorok daun
Lalat penggorok (Liriomyza chinensis) daun menyerang disemua fase pertumbuhan tanaman bawang merah. Gejala serangan hama lalat penggorok daun yaitu bintik putih serta lubang gorokan pada daun. Serangan berat dapat menyababkan tanaman kering dan gagal panen.
Hama lalat penggorok dapat dikendalikan dengan menggunakan insektisida berbahan aktif Abamectin.
Status ketersediaan unsur hara berhubungan dengan timbulnya hama dan penyakit. Saat kebutuhan unsur hara tanaman tercukupi, tanaman akan membentuk antibodi untuk mencegah terjadinya serangan hama dan penyakit.
PT. Hextar Fertilizer Indonesia sebagai produsen pupuk terkemuka di Indonesia memberikan solusi untuk kebutuhan pemupukan berbagai jenis tanaman, termasuk bawang merah Anda. Pemupukan yang tepat dan berimbang adalah kunci sukses budidaya tanaman bawang merah.
Demikian artikel hama dan penyakit penting tanaman bawang merah, semoga bermanfaat untuk Sobat Hextar sekalian Jangan lupa share artikel ini jika bermanfaat untuk petani lainnya.
Referensi :
Mengenal Organisme Penganggu Tumbuhan (OPT) Bawang Merah, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian.